30 Nov 2012

Hal-hal yang Sudah Hilang dalam Kehidupan Umat Islam



Bila direnungkan, zaman sekarang ini banyak yang hilang dari kehidupan umat Islam. Umat Islam seperti digambarkan Al-Qur’an sebagai “khaira ummah” yaitu sebaik-baiknya umat yang memerintahkan kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, sudah banyak tidak terbukti, jauh panggang dari api. Banyak yg sudah hilang dalam tubuh umat Islam, mereka kehilangan pegangan dalam banyak hal. Agama lebih banyak sebagai ilmu bukan sebagai nasehat dan perenungan. Nilai-nilai kehidupan banyak yang sudah terbalik. Akhirat jarang diperbincangakn dan diperhatikan, tapi urusan dunia dikejar habis-habisan. Kenikmatan fisik, tubuh dan materi dipuja-puja, dijadikan kebutuhan pertama dan utama. Di bawah ini adalah lima hal yang sudah hilang dari umat Islam sehingga mereka kehilangan ruh agamanya yang justru seharusnya didapatkan dari keberagamaanya.
————————
1. Keteladanan
Dalam kehidupan umat Islam sekarang, adalah kenyataan bahwa keteladanan telah “hilang” dan sulit ditemukan. Keteladanan Nabi saat ini hanya di mulut, hanya bahan ceramah dan khutbah. Akhlak yang agung, pribadi yang mulia dan keteladanan yang indah sulit ditemukan dari para pemimpin bahkan termasuk para ulamanya. Mereka sudah dikotori oleh penyakit hubbud dunya (cinta dunia). Pemimpin sudah mengabaikan agamanya sebagai pedoman dalam memutuskan persoalan, para ulama bermain politik sehingga banyak dari mereka lebih membela kepentingan kelompok dan organisasinya daripada kepentingan umat. Umat sering kebingungan harus lari kemana, menghampiri siapa, mencontoh siapa ketika mereka dilanda krisis dan masalah yang berat, kehilangan kepercayaan kepada pemimpin ketika mereka resah dan frustasi oleh kondisi sosial politik dan ekonomi. Pemimpin tidak tegas dan melindungi yang salah, yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan, yang penting disepelekan dan yang sepele dibesar-besarkan. Keadilan, keamanan, ketenangan dan kenyamanan hidup sudah susah ditemukan. Orang berlomba-lomba untuk saling menyelematkan dirinya masing-masing, saling sikut, saling terjang, saling serempet, saling tuduh, saling injak dan saling tidak peduli dengan yang lain. Krisis keteladanan sudah melanda umat dari level paling bawah sampai level paling atas sehingga umat Islam dilanda kebingungan, kehilangan pegangan. Inilah salah satu ciri umat Islam sekarang.
2. Pegangan
Yang hilang kedua dari kehidupan umat Islam sekarang adalah pegangan. Umat Islam percaya kepada Allah SWT, mengaku beragama Islam, memiliki Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, memiliki Nabi Muhammad SAW dan para ulama sebagai pemimpin umat, tapi mereka seperti kehilangan pegangan. Dalam prakteknya, kepada Allah SWT lebih banyak hanya sebagai pengakuan di mulut, kemusliman hanya sebagai identitas diri, meyakini Nabi Muhammad SAW hanya kata-kata, memiliki Al-Qur’an hanya formalitas dan kebanggaan semata, sementara akhlak dan perilaku jauh dari tuntunan agama. Makanya, begitu dilanda masalah dan persoalan, cobaan, ujian dan bencana, mereka kehilangan pegangan, bingung, panik dan kelimpungan. Seolah tidak tahu harus berbuat apa. Lupa pada agama, lupa bahwa kita mempunyai Allah yang maha melindungi. Lupa bagaimana menurut agama bila ditimpa masalah dan cobaan. Agama hilang saat dilanda masalah. Yang ada adalah kesal, marah, menggurutu, mengamuk dan seterusnya. Atau, sedih, pilu, kehilangan harapan karena sudah tidak ada pegangan.
3. Perbincangan
Yang juga sudah hilang dari kehidupan umat Islam saat ini adalah perbincangan. Maksudnya perbincangan ilmu yang bermanfaat, perbincangan yang mengingatkan kepada Allah SWT, tentang agama sebagai nasehat bukan hanya sebagai ilmu. Perbincangan yang menambah keimanan dan meningkatkan kesadaran. Perbincangan yang saling menegur kesalahan dan saling mendukung dalam kebenaran. Perbincangan seperti ini, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, adalah ciri orang yang beriman. Hidup manusia dalam keadaan merugi “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati agar mentaati kebenaran dan menjalani kesabaran.” (Al-Qur’an, Ashar: 3) Perbincangan seperti ini sangat jarang sekali ditemukan dalam obrolan di kantor, di tempat kerja, di kantin, di keluarga, dalam pergaulan dengan teman, di partai politik, di organisasi dan sebagainya. Yang dibicarakan dimana-mana pasti soal pekerjaan, jabatan, uang, hobi atau kesukaan, rumah, kendaraan, perempuan dan apa saja yang sifat material, duniawi. Amat jarang terdengar perbincangan yang meningkatkan kesadaran agama, bagaimana meningkatkan kualitas persahabatan, apalagi perbincangan tentang persiapan menghadapi kematian dan akhirat yang pasti datang kepada semua orang. Perbincangan tentang ini semua, umumnya dirasakan tidak menarik dan tidak perlu. Ada sebagian orang ngobrol soal kematian tapi tidak dengan penghayatan bahkan sambil tertawa-tawa. Ketika ada yang tidak suka, biasanya ada ungkapan: “Mati itu tidak perlu diobrolkan. Nanti juga datang dengan sendirinya. Toh, semua orang pasti akan mati.” Begitulah umumnya kita. Padahal, perbincangan tentang hal-hal di atas justru itulah yang bermanfaat karena ada kaitannya dengan peningkatan kesadaran diri.
4. Perseteruan
Yang sudah hilang keempat dalam kehidupan umat Islam adalah perseteruan. Maksudnya disini adalah persaingan fastabiqul khirâts yaitu perlombaan dalam kebaikan, akhlak, prestasi dan kemuliaan. Persaingan yang terasa lebih hidup dan lebih menonjol di kalangan umat Islam sekarang umumnya adalah persaingan antar kelompok, antar golongan, antar organisasi, antar madzhab atau faham, persaingan dalam kekuasaan politik, kedudukan dan jabatan. Persaingan dalam kerakusan, menumpuk kekayaan dan persaingan dalam mengejar kepuasan hidup di dunia. Itu-itu saja. Banyak sekali persaingan di kalangan umat yang justru bukan yang dianjurkan oleh agama, bukan persaingan menuju keridhaan Allah SWT. Kebanyakan persaingan adalah urusan dunia seperti jabatan, kedudukan, kekuasaan politik, materi, harta dan sebagainya yang jelas-jelas akan ditinggalkan oleh manusia. Tapi umumnya, justru itulah yang dikejar-kejar dan dipersaingkan. Kehidupan akhirat sebagai masa depan kita, yang akan datang menjelang, yang akan dialami oleh semua orang, yang akan dilalui oleh semua manusia, ditinggalkan dan dilupakan. Ketika kehidupan akhirat diperbincangkan di kantor, di tempat kerja, dalam obrolan, malah dianggap tidak menarik, aneh dan tidak penting, malah diledek dan ditertawakan. Kehidupan ini sudah terbalik dan manusia akan merasakan akibat dari pola kehidupannya yang sudah terbalik itu.
5. Penyadaran
Terakhir, penyadaran. Kegiatan-kegiatan yang tujuannya menyadarkan orang ke jalan Allah SWT, meningkatkan derajat kemuliaan, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, nasehat untuk tidak melakukan pelanggaran, untuk menghindari perbuatan-perbuatan dosa, dan untuk segera bertaubat kepada Allah SWT jarang kita lakukan. Memang banyak kegiatan pengajian dan ceramah, tapi banyak ceramah tanpa ruh, tidak menyadarkan. Penyadaran jarang terdengar dalam obrolan, jarang diperbincangkan, bila diobrolkan terdengar aneh dan tidak menarik. Kita sekarang ini lebih tertarik untuk bekerja, bekerja dan bekerja karena jelas menghasilkan uang, untuk memuaskan nafsu kebendaan kita. Tanpa sadar, kita menganggap agama adalah urusan pribadi, tidak usah diobrolkan. Hati dan jiwa ditinggalkan dan dibiarkan kering dan gersang. Sebaliknya, kebutuhan raga, jasmani, fisik setiap hari dipuaskan dengan makanan enak, dengan benda-benda mewah dan mahal. Jiwa yang kering dan hati yang gersang tidak mau diakui dan tidak mau dirasakan sebagai akibat dari kurangnya memperhatikan urusan agama, karena tidak tertariknya pada nasehat, karena jarangnya berhubungan dengan Allah SWT secara serius, khusyu dan penuh penghayatan. Umumnya, bila kita menyaksikan teman kita ngobrol tentang nasehat, penyadaran, kita tidak tertarik. Bila tertarik pun tidak sungguh-sungguh, karena menganggap pekerjaan sehari-hari lebih penting untuk mencari uang dan uang. Tanpa sadar, kepuasan kita masih berada dalam derajat yang rendah yaitu kepuasan uang, benda dan materi. Kita belum merasa betah berada dalam lingkungan nasehat, lingkungan yang mengingatkan, obrolan yang menyadarkan, pembicaraan yang menyejukkan, perbincangan yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.[]
Wallahu a’lam!!

Sumber : http://moeflich.files.wordpress.com

22 Nov 2012

ISKANDAR ZULKARNAIN, SANG PEMIMPIN BESAR YANG CERDAS



 “Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad, tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya. Sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan kepadanya di bumi, dan kami telah menberikan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu, maka ia pun menempuh jalan tersebut.”
 (QS. Al Kahfi [18]: 83-85)
Alkisah, dahulu kala ada suatu negeri bernama Gordia yang tidak mempunyai pemimpin. Warga Gordia merasa mereka sangat dekat satu sama lain sehingga mereka pikir mereka tidak memerlukan seseorangpun untuk memimpin mereka. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ketika warga Gordia semakin makmur dan banyak berinteraksi dengan dunia luar, sering terjadi perselisihan antar warga. Akhirnya, mereka sepakat untuk mencari pemimpin bijak yang mampu memimpin mereka.
Dibuatlah satu sayembara: di gerbang kota Gordia terikat satu kereta kuda. Barang siapa yang dapat menunjukkan kebijaksanaan dan kemampuannya dengan cara apapun untuk membuka ikatan itu, melepaskan kereta kuda, dan mengendarainya keliling ibu kota, akan diangkat menjadi pemimpin mereka.
Hampir semua pemuda dan orang pandai Gordia – jumlahnya banyak sekali – berusaha melepaskan ikatan tersebut. Namun, semua gagal. Ikatan itu begitu besar dan benar-benar rumit sehingga siapapun yang mencoba bahkan tak bisa menemukan ujung talinya agar ikatan tersebut dapat dibuka dan kereta kudanya dapat dilepaskan.
Sampai pada suatu hari, ketika sayembara hampir usai, ada seorang pemuda memasuki gerbang kota. Ia terkesan agak angkuh tapi berwibawa.
“Maksud kalian, hanya dengan membuka ikatan itu dengan cara apapun, membebaskan keretanya, dan mengendarainya keliling kota, kalian akan mengangkatku menjadi pemimpin kalian?” Tanya pemuda itu. Warga Gordia membenarkannya. Lalu, pemuda itu langsung mencabut pedangnya. Dengan sekali tebas dia memotong ikatan kereta kuda dan mengendarainya keliling kota. Akhirnya dia diangkat sebagai pemimpin oleh warga Gordia. Dialah Iskandar Agung atau Iskandar Zulkarnain.
Kisah di atas adalah cerita versi orang-orang Barat tentang Iskandar Zulkarnain, seorang pemimpin besar yang namanya diabadikan dalam kitab-kitab suci dan diagung-agungkan sebagai sosok pemimpin yang bijak dan saleh. Iskandar Zulkarnain juga disebut oleh banyak ahli sejarah sebagai pemimpin yang mampu menyatukan peradaban Timur (Persia) dan Barat (Romawi) kala itu. Siapakah sebenarnya Iskandar Zulkarnain?, dan apa yang dapat kita petik dari pamornya?
Sejarah Iskandar Zulkarnain
Dalam Alqur’an, kisah Iskandar Zulkarnain secara khusus termaktub dalam surat Al Kahfi ayat 83 – 101. Menurut mufassir terkemuka Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam kitab tafsir Ath-Thabari nya, dikatakan bahwa Iskandar Zulkarnain berasal dari Romawi. Ia anak tunggal dari seorang warga yang paling miskin di antara penduduk kota. Namun, dalam pergaulan sehari-hari, ia hidup dalam lingkungan kerajaan, bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan pemuda-pemuda dan wanita-wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia. Tak mengherankan jika kemudian Iskandar Zulkarnain muda tumbuh menjadi pemuda yang memiliki otak pintar, memiliki mimpi dan juga berbagai ilmu pengetahuan seperti ilmu politik, ilmu teknik dan ilmu perang.
Dari semenjak dia masih kecil, hatinya selalu gundah melihat perang yang selalu timbul antara Timur (kerajaan Persia) dan Barat (kerajaan Romawi). Perang yang tidak henti-hentinya dari tahun ke tahun dan bahkan dari abad ke abad itu telah menelan korban ribuan manusia dan menghancurkan banyak harta benda. Dia memiliki visi dan mimpi yang sangat menggelora, bahwa suatu saat dia akan menyatukan bangsa Barat dan Timur agar perang antara Timur dengan Barat yang sudah berlangsung lama itu berakhir. Dia ingin mendirikan sebuah kerajaan besar yang meliputi Timur dan Barat.
Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya yang populer, tafsir Al-Qurthubi, lebih banyak menceritakan akhlak Iskandar Zulkarnain dengan menyebutkan bahwa sejak masih kecil dan selama masa pertumbuhannya, Iskandar memiliki akhlak yang sangat mulia. Dia selalu melakukan hal-hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya meski masih muda belia. Ia juga dikaruniai kecerdasan dan jiwa kepemimpinan yang baik.
Setelah mencapai usia aqil baligh, keshalihan, kecerdasan dan kepemimpinan Iskandar semakin tampak menonjol. Iskandar pun tumbuh menjadi manusia dewasa yang semakin saleh, berakhlak dan berbudi tinggi. Atas segala kesalehannya, Allah mengaruniakan kepadanya segala kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Saat itu, cita-citanya memimpin negeri yang kuat telah dicapai. Allah lalu memerintahkan untuk menyeru manusia kepada agama tauhid.
Mula-mula dengan tentaranya yang lengkap dan kuat, dia menuju ke barat wilayah Maroko, tempat terbenamnya matahari (negeri Maghribi). Dilihatnya matahari itu terbenam di mata air yang berlumpur (lautan Atlantik saat ini). Di situ ia bertemu dengan bangsa yang senantiasa berbuat kerusakan dan kejahatan. Bukan saja merusak bumi dan mengacaukannya, mereka juga suka membunuh dan menghukum orang-orang yang tidak bersalah, sedangkan yang salah justru dibiarkan.
Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu Iskandar menadahkan tangannya ke langit, memohon petunjuk kepada Allah, tindakan apa sebaiknya yang harus dilakukan terhadap bangsa tersebut, apakah akan digempurnya habis-habisan atau akan dibiarkan begitu saja? Allah lalu memberinya dua pilihan: digempur habis-habisan sebagai balasan atas kekejaman mereka, atau diajar dan didik agar mereka kembali kepada kebenaran dan menyembah Allah serta meninggalkan segala kejahatan. Iskandar Zulkarnain memutuskan untuk menggempur mereka, namun warga yang merupakan orang-orang yang baik akan dilindungi. Sebelumnya ia berkata kepada bangsa tersebut, “siapa yang jahat akan kami siksa dan kami kembalikan kepada Tuhan, agar Tuhan memberikan siksa yang lebih pedih lagi. Adapun orang-orang yang saleh dan baik, akan kami lindungi, dan kepadanya kami hanya akan memerintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan.” Kemudian tentaranya bergerak menghabisi setiap orang yang kejam dan melindungi setiap orang yang baik. Akhirnya negeri itu dapat diamankan dan ditentramkan serta diatur sebaik-sebaiknya. Mereka akhirnya hidup bahagia dan makmur.
Berpikir Kreatif ala Iskandar Zulkarnain
Ada banyak hal positif yang bisa kita ambil dari kisah Iskandar Zulkarnain, baik dia sebagai individu yang mana dia adalah orang saleh dan taat kepada Allah, maupun dia sebagai pemimpin yang luar biasa hebat. Salah satu karakter kepemimpinan Iskandar yang paling menonjol adalah kreatifitas dia dalam berpikir. Jika kita baca lagi kisah di atas, cara berpikir kreatif sudah dimiliki dan dipupuk oleh Iskandar semenjak dia kecil. Bagaimana dia bergaul, bagaimana dia bercita-cita dan bagaimana dia bermimpi. Di saat orang lain menyerah dengan keadaan dan krisis yang terjadi, Iskandar tetap optimis dan yakin bahwa semua pasti dapat diatasi. Di saat kebanyakan hanya menerima saja kondisi saat itu, dan hanya hidup pada saat itu, pikiran Iskandar Zulkarnain telah melompat jauh ke masa depan.
Kelebihan ini diperoleh oleh Iskandar Zulkarnain karena dia tidak hanya melihat krisis yang terjadi saat itu hanya pada level yang tampak. Dia secara cerdas dan intens melihat lebih dalam lagi dan bertanya mengapa terjadi kerusakan dan penyelewengan, mengapa terjadi penindasan dan pengingkaran terhadap tauhid, dan seterusnya. Lalu secara cerdas, sabar dan tidak gegabah mencari cara-cara paling efektif untuk menuntaskannya tanpa terjebak pada pusaran masalah itu.
Dalam dunia modern, cara berpikir seperti ini adalah salah satu cara pemecahan masalah (problem solving) yang efektif. Secara meyakinkan, Albert Einstein pernah mengatakan, masalah besar yang kita hadapi tidak akan pernah terselesaikan pada level terjadinya masalah itu sendiri. Kebanyakan orang, dan juga para pemimpin, ketika menghadapi suatu masalah, selalu terfokus pada level yang mnelahirkan masalah itu. Cara kreatif untuk memecahkan masalah adalah keluar dari kotak masalah, lalu buka hati dan pikiran sehingga terbukalah banyak kemungkinan solusi. Itulah yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnain, sehingga meski orang lain menyerah dan melihat visi Iskandar Zulkarnain itu berat dan tak mungkin, dia tetap optimis dan akhirnya dia mampu mencapainya.

(dari berbagai sumber)

6 Nov 2012

Asmaus Surah dalam Al qur'an

 Berikut adalah kumpulan nama-nama surat dalam Al-Qur'an beserta no.urut, arti dan jumlah ayatnya :

  1.    Al fatihah                         Pembukaan                                        7    ayat
  2.    Al baqarah                      Sapi Betina                                       286  ayat
  3.    Ali Imran                         Keluarga Imran                                200  ayat
  4.    An Nisaa                         Wanita                                             176  ayat
  5.    Al Ma'idah                       Hidangan                                         120  ayat
  6.    Al An'am                         Binatang ternak                                165  ayat
  7.    Al a'raf                            Tempat tertinggi                                206  ayat
  8.    Al anfal                            Rampasan perang                            75    ayat
  9.    At Taubah                        Pengampunan                                  129  ayat
  10.    Yunus                              (Nabi) Yunus                                    109  ayat
  11.    Hud                                 (Nabi) Hud                                      123  ayat
  12.    Yusuf                               (Nabi) Yusuf                                     111  ayat
  13.    Ar Ra'du                          Guruh                                               43   ayat
  14.    Ibrahim                            (Nabi) Ibrahim                                  52   ayat
  15.    Al hijr                               Hijr                                                  99  ayat
  16.    An Nahl                            Lebah                                             128 ayat
  17.    Al Isra'                             Memperjalankan  di malam hari        111 ayat
  18.    Al kahfi                            Gua                                                 110 ayat
  19.    Maryam                           Maryam                                            98 ayat
  20.    Thaha                               Thaha                                             135 ayat
  21.    Al anbiyya                        Para Nabi                                       112 ayat
  22.    Al hajj                              Haji                                                 78  ayat
  23.    Al mu'minun                     Orang-orang beriman                       118 ayat
  24.    An Nuur                           Cahaya                                            64  ayat
  25.    Al furqon                          Pembeda                                         77  ayat
  26.    Asy syu'ara                       Para penyair                                   227 ayat
  27.    An Naml                           Semut                                              93 ayat
  28.    Al qashash                        Kisah-kisah                                    88   ayat
  29.    Al ankabut                        Laba-Laba                                     69   ayat
  30.    Ar ruum                            (Bangsa) Romawi                           60   ayat
  31.    Luqman                            Luqmn                                            34   ayat
  32.    As sajdah                          Sujud                                             30   ayat
  33.    Al Ahzab                          Golongan yang bersekutu                73   ayat
  34.    Saba'                                (Kaum) Saba                                  54   ayat
  35.    Fathir                                Pencipta                                         45   ayat
  36.    Yaasin                               Yaasin                                             83  ayat
  37.    As saffat                            yang ber Shaf-shaf                        182  ayat  
  38.    Shad                                 Shad                                                88 ayat
  39.    Az zumar                           Rombongan-rombongan                  37 ayat  
  40.    Al Mu'min                         Orang yang beriman                         85 ayat
  41.    Fussilat                              yang dijelaskan                                54 ayat
  42.    Asy syura'                         Musyawarah                                    53 ayat 
  43.    Az zukhruf                         Perhiasan                                         89 ayat
  44.    Ad dukhan                        Kabut                                              59 ayat 
  45.    Al jatsiyah                         yang berlutut                                    37 ayat
  46.    Al ahqaf                            Bukit-bukit pasir                              35 ayat
  47.    Muhammad                      (Nabi) Muhammad                           38 ayat
  48.    Al fath                               Kemenangan                                   29 ayat
  49.    Al hujuraat                        Kamar-kamar                                  18 ayat
  50.    Qaf                                   qaf                                                   45 ayat
  51.    Adz dzariyat                      Angin yang menerbangkan               60 ayat 
  52.    At tur                                Bukit                                               49 ayat
  53.    An Najm                           Bintang                                            62 ayat
  54.    Al qamar                           Bulan                                               55 ayat
  55.    Ar Rahman                        Maha Pengasih                                78 ayat
  56.    Al waqi'ah                         Hari Kiamat                                     96 ayat
  57.    Al Hadid                           Besi                                                 29 ayat
  58.    Al Mujadillah                    Wanita yang mengajukan gugatan      22 ayat                                   
  59.    Al Hasyr                           Pengusiran                                        24 ayat
  60.    Al Mumtahanah                Wanita yang diuji                               13 ayat
  61.    As shaf                             Barisan                                             14 ayat
  62.    Al Jumu'ah                        Hari Jumat (berkumpul)                    11 ayat
  63.    Al Munafiqun                    Orang-orang munafiq                        11 ayat
  64.    At taghabun                      Hari ditampakkan kesalahan             18 ayat
  65.    At thalaq                          Talaq (cerai)                                      12 ayat
  66.    At tahrim                          Mengharamkan                                 12 ayat
  67.    Al Mulk                            Kerajaan                                          30 ayat
  68.    Al Qalam                          Kalam                                              52 ayat
  69.    Al haqqah                         Hari Kiamat                                      52 ayat
  70.    Al Ma'arij                         Tempat-tempat naik                          44 ayat
  71.    Nuh                                  (Nabi) Nuh                                       28 ayat
  72.    Al jinn                               Jin                                                    28 ayat
  73.    Al Muzzammil                   Orang yang berselimut                       20 ayat
  74.    Al Mudatsir                       Orang yang  berkemul                       56 ayat
  75.    Al Qiyamah                       Hari Kiamat                                      40 ayat
  76.    Al Insan                             Manusia                                           31 ayat
  77.    Al Mursalat                       Malaikat yang diutus                          50 ayat
  78.    An Naba                           Berita besar                                      40 ayat
  79.    An Nazi'at                         Malaikat yang mencabut                    46 ayat
  80.    Abasa                               Yang bermuka masam                        42 ayat
  81.    At takwir                           Menggulung                                       29 ayat
  82.    Al Infithor                          Terbelah                                            19 ayat
  83.    Al Muthaffifin                     Orang-orang yang curang                  36 ayat
  84.    Al Insyiqoq                        Terbelah                                            25 ayat
  85.    Al Buruj                             Gugusan bintang                                22 ayat
  86.    At thariq                            yang datang di malam hari                   17 ayat
  87.    Al a'la                                yang Maha tinggi                                19 ayat
  88.    Al ghasysyiah                     Hari pembalasan                                26 ayat
  89.    Al fajr                                Fajar                                                  30 ayat
  90.    Al Balad                            Negeri                                                20 ayat
  91.    Asy syams                         Matahari                                            15  ayat
  92.    Al lail                                 Malam                                                21 ayat
  93.    Ad dhuha                          Waktu matahari sepenggalan naik         11 ayat
  94.    Al insyirah                         Melapangkan                                       8  ayat
  95.    At tin                                 Buah tin                                               8  ayat
  96.    Al 'alaq                             Segumpal darah                                   19 ayat
  97.    Al qadr                              Kemuliaan                                            5 ayat
  98.    Al Bayyinah                       Bukti                                                   8  ayat
  99.    Al zalzalah                         Keguncangan                                       8  ayat
  100.    Al 'adiyat                           Kuda perang yang berlari kencang       10 ayat
  101.    Al Qariah                          Hari kiamat                                          11 ayat
  102.    At takatsur                        Bermegah-megahan                              8  ayat
  103.    Al 'asr                               Masa                                                    3 ayat
  104.    Al humazah                       Pengumpat                                            9 ayat
  105.    Al fill                                 Gajah                                                   5  ayat
  106.    Quraiys                             Suku quraisy                                         4  ayat
  107.    Al ma'un                           Barang yang berguna                             7  ayat
  108.    At kautsar                         Nikmat yang banyak                             3  ayat
  109.    Al kafirun                          Orang-orang kafir                                 6  ayat                     
  110.    An nasr                             Pertolongan                                           3 ayat
  111.    Al lahab                             Gejolak api                                           5 ayat
  112.    Al Ikhlas                            Memurnikan (ke-Esaan Allah)               4 ayat
  113.    Al falaq                             Waktu subuh                                         5 ayat
  114.    An Nas                              Manusia                                               6 ayat
      Dilihat-lihat memang banyak sekali. Tapi kalau hafal kesemuanya, yaa lumayan juga, bisa memudahkan kita dalam mencari surat-surat di Al qur'an.
Selamat menghafal...
  Man Jadda wa jada..^_^